Kabar Tuturan Jurnalis Musik
Ketika Aroma Kopi dan Raungan Musik Berpadu: Hagu Space Sebagai Venue Alternatif

Ketika Aroma Kopi dan Raungan Musik Berpadu: Hagu Space Sebagai Venue Alternatif

Ditulis oleh Catur Febriyanto Estutuhu | 16 June 2025

Dalam lanskap musik live, pemilihan lokasi atau venue menjadi krusial, khususnya ranah independen dan komunitas. Belakangan ini, muncul tren menarik di beberapa kota termasuk Kota Bogor, dimana tempat-tempat yang tidak biasa seperti coffee shop bertransformasi menjadi panggung alternatif yang diminati. Ini merupakan opsi baru diluar venue tradisional seperti Gedung olahraga dan aula, pergeseran ini menandakan evolusi dalam ekosistem pertunjukan musik.

 

Salah satu contoh paling menonjol dari tren ini adalah Hagu Space, sebuah coffee shop di Bogor. Rizki seorang yang bertugas sebagai Event Activation Officer di MSA menjelaskan bahwa “awalnya hagu dibentuk kaya coffee shop biasa aja, seperti normalnya coffee shop.” Namun, karena ownernya suka musik, Hagu pun berkembang menjadi tempat alternatif untuk menampung musisi-musisi yang sedang ada lawatan tour dan lain-lain.

 

Music Service Announcement (MSA) adalah program internal yang diwujudkan oleh Hagu Space sebagai dedikasi terhadap musik. Program ini dibentuk oleh tim internalnya Hagu berdasarkan kesukaan pemilik terhadap musik, kesadaran venue di Bogor yang masih kurang, dan sistem perizinan yang terbilang “Ribet” serta mahalnya harga venue seperti beberapa venue tradisional yang ada di Bogor. MSA sendiri tidak akan terpisah oleh Hagu Space karena secara pemebentukan dan kepengurusan melibatkan tim internal Hagu itu sendiri. “MSA sendiri menjadi wadah untuk band-band lokal sebelum keluar, kaya awal pertama itu ada Munhajat, The Jansen, sama Swellow dalam rangka road to Synchronize Fest, nah itu pertama kali.” ucap Rizki.

 

Selain program MSA, siapapun (kolektif atau brand lain termasuk rokok) di 2025 ini bisa mengadakan acara disana, karena Hagu per 2025 ini sudah habis kontrak dengan brand rokok yang dulu pernah tap in dan Hagu juga bersifat open space kepada siapapun. Dengan begitu Rizki menyampaikan bahwa Hagu Space akan tetap jalan coffee shop nya dan tentunya acara musiknya juga, tetapi tidak sesering 2023 dan 2024 karena belum tap in dengan sponsor apapun.

 

Rizki juga membagikan pengamatan nya tentang coffee shop sebagai venue alternatif, “yang pertama bisa lebih murah dan bisa mengefisiensikan anggaran bagi promotor, terus biasanya uang keamanan dan lain-lain tuh udah termasuk, dan juga coffee shop biasanya sudah memiliki izin keramaian, terus sama audiens kaya enak aja gitu bisa nonton musik sambil ngopi.” ujarnya.

 

After effect setelah adanya acara-acara musik yang pernah berlangsung disana adalah tempat tersebut menjadi ramai terutama saat weekend. Keramaian ini menyebar secara tidak langsung melalui mulut ke mulut, yang berarti Hagu tidak perlu bonding lagi lewat Instagram. Lewat acara-acara itulah hagu juga mendapat insight dan income yang lumayan.

 

Dengan keunggulan dan after effect yang banyak tersebut ternyata ada tantangan ketika di Hagu Space diadakan acara music oleh MSA atau yang lain, “warga sekitar memang yang sedikit menolak, cuman kita adakan pendekatan lagi ke RT/RW nya dan alhamdullilah bisa diterima. Terus sama kapasitas penonton yang ga banyak, paling banyak ya sekitar 500an lah.” terang Rizki.

 

Pergeseran preferensi venue dari venue tradisional ke coffee shop mulai terlihat dari tahun 2019-an. Venue tradisional seperti Gor Padjajaran kini lebih sering digunakan untuk acara yang kesan nya formal, seperti seminar atau acara musik yang diadakan oleh pemerintah. Hal ini semakin memperkuat posisi coffee shop sebagai pilihan utama untuk acara musik independen karena alasan efisiensi biaya, perizinan yang lebih sederhana, dan pengalaman yang berbeda bagi penonton.

 

Hagu Space telah membuktikan diri sebagai elemen penting dalam ekosistem musik lokal, menyediakan ruang yang lebih terjangkau dan mudah diakses bagi musisi dan promotor, sekaligus memberikan pengalaman unik bagi para penikmat musik.

Portal Musik

2025 - Katulistrik adalah portal berita musik yang berdedikasi untuk mengkover informasi seputar musik dan ekosistemnya. Terinspirasi dari kata khatulistiwa, kami bertujuan menjadi titik referensi yang sentral dan terpercaya bagi para pencinta musik.

Berlangganan dengan Katulistrik

Langganan untuk mengetahui berita musik.

© Katulistrik. Code with joy by Kelompok 4